gelak tawa
wajah lama
membawa kembali
masa terbaik dalam hidup
terima kasih Tuhan
(Boom Boom Cafe, 11 Juli 2022)
gelak tawa
wajah lama
membawa kembali
masa terbaik dalam hidup
terima kasih Tuhan
(Boom Boom Cafe, 11 Juli 2022)
radio mono mengiringi sunyi
terasa seirama dengan kota ini
menyusuri jalanan yang terpatri di benak lampau
lampu jalan
temaram
suasana
sunyi
sendu
tiada perlu stereo karena kenangan hanyalah monolog
abu-abu
sendiri
(radio mono, 11 Juli 2022)
takut
apa yang harus kujawab
tiada lagi kenangan dulu
dalam pertanyaan yang bertubi bisik
terima kasih
kalian merangkulku
seorang teman dari masa lalu
meski ia telah dilupakan masa lalu
kalian yang terbaik
dikirim Tuhan untuk menjadi warna
menjaga kenangan agar tak lagi menjadi abu-abu
ringan hati kini melihat langit malam yang berpendar
(Jl. Yos Sudarso, 11 Juli 2022)
berat kaki meniti ujung rumput
melangkahi masa lalu dalam debu
kota ini telah berubah hanya untuk
menjadikan yang lama abadi dalam kenangan
(sanaman mantikei, 9 Juli 2022)
sungai mengular merayap coklat
terik panas menjadi selimut berdebu tak terpisah
pulangku demi kenangan
ataukah untuk membuat yang baru?
(pulang, 8 Juli 2022)
laut itu memanggilku
ketika cahaya hilang pendar
kenangan terombang ragu
warna biru memupus pudar
(pendar pudar, 2021)
: Kang Jalal