Dienstag, Mai 17, 2005

Inilah cinta yang selalu menyediakan tempat buat pertemuan
Di atas batu berlumut, jemarimu yang lentik merambati pohon jiwaku dengan lembut
Keringat zaman menetas kemudian, mengalir ke muara peradaban
Tapi apa yang kau rasa, kita ini di atas perahu atau terapung di lautan?

(Inilah Cinta, Maghfur Saan, 2001)